Kebiasaan Buruk yang Bisa Memicu Serangan Jantung

Berkembangnya jaman membuat tubuh kita semakin rapuh dan rentan terkena penyakit. Kondisi tubuh yang melemah tidak dibarengi dengan makanan, aktivitas yang bisa menyehatkan tubuh. Semisal makan makanan bergizi dan rajin berolahraga akan menambah kekebalan tubuh dari penyakit. Penyakit bisa datang dari mana saja, seperti dari hal sepele yaitu kegiatan yang biasa anda lakukan. Kebiasaan yang anda kira aman, wajar mungkin bisa mendatangkan penyakit mematikan seperti serangan jantung. Tapi apakah saja kebiasaan itu?yang

1. Mendengkur



Mendengkur adalah sebuah gangguan tidur yang sebenarnya cukup berbahaya karena itu bisa menjadi tanda dari penyakit. Ganguan tidur ini sangat membahayakan dan dapat memicu penyakit jantung. Mendengkur juga merupakan suatu kebiasaan tidur yang membuat nafas terhambat.

2. Terlalu lama menonton televisi



Kebiasaan buruk yang kedua adalah menonton televisi. Terlalu lama menonton televisi biasanya kita cuma duduk dan tidak melakukan aktivitas lain. Hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Penyakit jantung dipicu dari kebiasaan ngemil saat nonton televisi dan kurangnya gerak sehingga akan meningkatkan kadar lemak dan gula. Terlebih jika menonton sambil ngemil kudapan yang mengandung lemak tinggi, maka tingkat terkena penyakit tadi semakin tinggi.

3. Stres berat



Hiruk pikuk dan tekanan dalam keseharian menjadikan seseorang terkena stres. Tahukah Sobat jika stres berlebihan dapat memicu serangan jantung. Karena saat emosi aliran darah menuju jantung menjadi tidak terkendali sehingga dapat terjadi serangan jantung mendadak.

4. Jarang membersihkan mulut hingga timbul penyakit gusi



Sebuah penelitian menemukan bahwa ada hubungan antara penyakit gusi dengan jantung. Membersihkan gigi dan gusi merupakan salah satu kebiasaan yang harus dilakukan jika ingin terhindar dari masalah jantung.

Demikian kebiasaan yang bisa memicu serangan jantung, dengan pembahasan diatas diajurkan agar menghindari kebiasaan sepele tersebut. Setidaknya cukup dikurangi intensitasnya agar tak terlalu buruk efeknya bagi kesehatan.